Powered By Blogger

Sabtu, 26 Oktober 2013

BAHAYA HIPERTENSI


HIPERTENSI PADA PENYAKIT GINJAL
PENDAHULUAN
Pasien hipertensi banyak ditemukan di masyarakat dan sekalipun telah diterapi masih banyak yang tekanan darahnya tidak terkontrol. Hal ini disebabkan karena kombinasi obat yang tidak sesuai dan banyak obat-obata yang mempunyai efek samping dan kontraindikasi. Sehingga diperlukan obat antihipertensi yang dapat digunakan oleh pasien hipertensi yang dapat di toleransi dengan baik dan mempunyai efek samping yang minimal sehingga ketaatan pemakaiannya juga lebih baik.
Renin-Angiotensinogen-Aldosteron- (RAA) sistem berperan penting dalam memlihara hemodinamik dan homeostatis kardiovaskuler. Sistem RAA dianggap sebagai suatu hemostatic feed back loop dimana ginjal dapat mengeluarkan renin sebagai respons  terhadap rangsangan seperti tekanan darah rendah, stres simpatetik, berkurangnya volume darah dan bila keadaan-keadaan ini normal kembali maka RAA sistem tidak teraktivasi.
Penyakit ginjal dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan sebaliknya hipertensi dalam jangka waktu lama dapat menggangu ginjal. Di klinik sukar untuk  membedakan kedua keadaan ini terutama pada penyakit ginjal menahun. Apakah hipertensi yang menyebabkan penyakit ginjal menahun ataukah penyakit ginjal yang menyebabkan naiknya tekanan darah dan untuk mengetahui kedua keadaan ini diperlukan adanya catatan medik yang teratur dalam jangka panjang.
Beratnya pengaruh hipertensi pada ginjal tergantung dari tingginya tekanan darah dan lamanya menderita hipertensi. Makin tinggi tekanan darah dalam waktu lama makin berat komplikasi yang dapat ditimbulkan. Hubungan antara hipertensi dan ginjal telah lama diketahui sejak Richard Bright pada 1836.
Penelitian-penelitian selama ini membuktikan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor pemburuk fungsi ginjal di samping faktor-faktor lain seperti proteinuria, jenis penyakit ginjal, hiperglikemia, hiperlipedemia dan beratnya fungsi sejak awal. Upaya menurunkan tekanan darah jelas akan menurunkan faktor resiko kardiovaskuler. Pada studi cohort mendapatkan bahwa penyebab kamatian akibat hipertensi ialah insufisiensi koroner, CHF, infark cerebral dan perdarahan, penyakit ginjal menahun dan ruptur aneurisme.
Variabilitas tekanan darah berperan penting sebagai penyebab kerusakan target organ. Beberapa komponen variabilitas tekanan darah yang berperan antara lain: perubahan tekanan darah siang dan malam, perubahan tekanan darah setiap hari, kecepatan perubahan tekanan darah dan perubahan tekanan darah jangka panjang.

Daftar pustaka:
Sudoyo Aru W,et all, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Interna Publishing. Jakarta.


1 komentar:

Unknown mengatakan...

gambarnya yg cantik