HIPERTENSI PADA PENYAKIT GINJAL
PENDAHULUAN
Pasien
hipertensi banyak ditemukan di masyarakat dan sekalipun telah diterapi masih
banyak yang tekanan darahnya tidak terkontrol. Hal ini disebabkan karena
kombinasi obat yang tidak sesuai dan banyak obat-obata yang mempunyai efek
samping dan kontraindikasi. Sehingga diperlukan obat antihipertensi yang dapat
digunakan oleh pasien hipertensi yang dapat di toleransi dengan baik dan
mempunyai efek samping yang minimal sehingga ketaatan pemakaiannya juga lebih
baik.
Renin-Angiotensinogen-Aldosteron-
(RAA) sistem berperan penting dalam memlihara hemodinamik dan homeostatis
kardiovaskuler. Sistem RAA dianggap sebagai suatu hemostatic feed back loop dimana ginjal dapat mengeluarkan renin
sebagai respons terhadap rangsangan
seperti tekanan darah rendah, stres simpatetik, berkurangnya volume darah dan
bila keadaan-keadaan ini normal kembali maka RAA sistem tidak teraktivasi.
Penyakit
ginjal dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan sebaliknya hipertensi dalam
jangka waktu lama dapat menggangu ginjal. Di klinik sukar untuk membedakan kedua keadaan ini terutama pada
penyakit ginjal menahun. Apakah hipertensi yang menyebabkan penyakit ginjal
menahun ataukah penyakit ginjal yang menyebabkan naiknya tekanan darah dan
untuk mengetahui kedua keadaan ini diperlukan adanya catatan medik yang teratur
dalam jangka panjang.
Beratnya
pengaruh hipertensi pada ginjal tergantung dari tingginya tekanan darah dan
lamanya menderita hipertensi. Makin tinggi tekanan darah dalam waktu lama makin
berat komplikasi yang dapat ditimbulkan. Hubungan antara hipertensi dan ginjal
telah lama diketahui sejak Richard Bright pada 1836.
Penelitian-penelitian
selama ini membuktikan bahwa hipertensi merupakan salah satu faktor pemburuk
fungsi ginjal di samping faktor-faktor lain seperti proteinuria, jenis penyakit
ginjal, hiperglikemia, hiperlipedemia dan beratnya fungsi sejak awal. Upaya
menurunkan tekanan darah jelas akan menurunkan faktor resiko kardiovaskuler.
Pada studi cohort mendapatkan bahwa penyebab kamatian akibat hipertensi ialah
insufisiensi koroner, CHF, infark cerebral dan perdarahan, penyakit ginjal
menahun dan ruptur aneurisme.
Variabilitas
tekanan darah berperan penting sebagai penyebab kerusakan target organ.
Beberapa komponen variabilitas tekanan darah yang berperan antara lain:
perubahan tekanan darah siang dan malam, perubahan tekanan darah setiap hari,
kecepatan perubahan tekanan darah dan perubahan tekanan darah jangka panjang.
Daftar pustaka:
Sudoyo Aru W,et all, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Interna Publishing.
Jakarta.


1 komentar:
gambarnya yg cantik
Posting Komentar